Landasan Epistemologi dan Aksiologi Pembelajaran

Epistemologi (dari bahasa Yunani, yaitu episteme (pengetahuan) dan logos (kata/pembicaraan/ilmu) adalah cabang filsafat yang berkaitan dengan asal, sifat, dan jenis pengetahuan. Epistomologi atau teori pengetahuan berhubungan dengan hakikat dari ilmu pengetahuan, pengandaian, dasar - dasarnya, serta pertanggungjawaban atas pernyataan mengenai pengetahuan yang dimiliki oleh setiap manusia.

Epistemologi atau teori pengetahuan membahas secara mendalam proses yang terlihat dalam usaha memperoleh pengetahuan .

M. Arif (2010) berpendapat bahwa epistemologi (bagaimana) merupakan asas mengenai cara materi pengetahuan diperoleh dan disusun menjadi suatu pengetahuan. menurutnya, ada tiga isi dari landasan epistemologi teknologi pendidikan, yaitu sebagai berikut :
  1. Keseluruhan masalah belajar dan upaya pemecahannya yang ditelaah secara simultan. Semua situasi yang ada diperhatikan dan dikaji saling berkaitan dan tidak dikaji secara terpisah - pisah.
  2. Unsur - unsur yang berkepentingan diintegrasikan dalam proses kompleks secara sistematik, yaitu dirancang, dikembangkan, dinilai, dan dikelola sebagai suatu kesatuan, dan ditujukan untuk memecahkan masalah.
  3. Penggabungan dalam proses yang kompleks dan perhatian atas gejala secara menyeluruh, harus mengandung daya lipat atau sinergisme, berbeda dengan hal yang tiap - tiap fungsi berjalan sendiri - sendiri

Menurut Wijaya Kusumah (2008) dalam kajian aksiologi, yaitu nilai/manfaat pengkajian teknologi pendidikan dapat diaplikasikan dalam beberapa hal berikut :
  1. peningkatan mutu pendidikan (menarik, efektif, efisien, relevan);
  2. penyempurnaan sistem pendidikan;
  3. perluasan dan pemerataan kesempatan serta akses pendidikan;
  4. penyesuaian dengan kondisi pembelajaran;
  5. penyelarasan dengan perkembangan lingkungan;
  6. peningkatan partisipasi masyarakat.
menurut M. Arif, landasan aksiologi teknologi pendidikan saat ini adalah sebagai berikut :
  1. Tekad mengadakan perluasan dan pemerataan kesempatan belajar
  2. keharusan meningkatnya mutu pendidikan berupa :
  • Penyempurnaan kurikulum, penyediaan berbagai sarana pendidikan, dan peningkatan kemampuan tenaga pengajar melalui berbagai bentuk pendidikan serta latihan
  • penyempurnaan sistem pendidikan dengan penelitian dan pengembangan sesuai tantangan zaman dan kebutuhan pembangunan; 
  • peningkatan partisipasi masyarakat dengan pengembangan dan pemanfaatan berbagai wadah dan sumber pendidikan
Dengan demikian, pembelajaran secara aksiologis akan menjadikan pendidikan menjadi: (a) produktif ilmiah; (b) individual; (c) serentak/aktual; (d) merata; (e) berdaya serap tinggi. Teknologi pembelajaran juga menekankan pada nilai bahwa kemudahan yang diberikan oleh aplikasi teknologi bukanlah tujuan, melainkan alat yang dipilih dan dirancang strategi penggunaannya agar menumbuhkan sifat untuk memanusiakan teknologi

Posting Komentar

0 Komentar