Metode Pembelajaran yang Relevan dalam Pembelajaran Berpusat Pada Siswa


Student-Centered Learning memiliki potensi untuk mendorong siswa belajar lebih aktif, mandiri, sesuai dengan irama belajarnya masing - masing, sesuai dengan perkembangan usia siswa. Iramanya belajar tersebut perlu dipandu agar terus dinamis dan mempunyai tingkat kompetensi yang tinggi. Santrock (2008) menyarankan beberapa model pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan Student-Centered Learning (SCL) sebagai berikut :
  1. Small Group Discussion
Diskusi melibatkan antara kelompok siswa dan / atau kelompok siswa dan guru untuk menganalisis, menggali atau memperdebatkan topik atau permasalahan tertentu.

Dengan metode ini, guru harus :(a) membuat rancangan bahan diskusi dan aturan diskusi; (b) menjadi moderator sekaligus mengulas pada setiap akhir sesi diskusi. Adapun siswa: (a) membentuk kelompok (5-10) siswa; (b) memilih bahan diskusi; (c) mempresentasikan suatu materi dan mendiskusikannya di kelas.




Role-Play and Simulation


Metode ini berbentuk interaksi antara dua atau lebih siswa tentang suatu topik atau kegiatan dengan menampilkan simbol atau peralatan yang mengganti proses, kejadian, atau sistem yang sebenarnya. Jadi dengan model ini, siswa mempelajari sesatu (sistem) dengan menggunakan model.

Dengan metode ini, guru harus: (a) merancang situasi atau kegiatan yang mirip dengan sesungguhnya, misalnya bermain peran, model, dan komputer; (b) membahas kinerja siswa. Adapun siswa: (a) mempelajari dan menjalankan suatu peran yang ditugaskan; (b) mempraktikkan atau mencoba berbagai model yang telah disiapkan (komputer, prototype, dan lain - lain)


Discovery Learning


Metode ini berbentuk pemberian tugas belajar atau penelitian kepada siswa agar ia dapat mencari sendiri jawabannya tanpa bantuan guru. 

Dengan metode ini, guru harus: (a) menyediakan data atau metode untuk menelusuri pengetahuan yang akan dipelajari siswa; (b) memeriksa dan memberi ulasan terhadap hasil belajar siswa. Adapun siswa: (a) mencari, mengumpulkan, dan menyusun informasi yang ada untuk mendeskripsikan suatu pengetahuan yang baru; (b) mempresentasikan secara verbal dan nonverbal.


Self-Directed Learning

Metode ini berbentuk pemberian tugas belajar kepada siswa, seperti tugas membaca dan membuat ringkasan. Dengan metode ini, guru harus: (a) memotivasi dan memfasilitasi siswa; (b) memberikan arahan, bimbingan, dan umpan balik kemajuan belajar siswa. Adapun siswa: (a) merencanakan kegiatan belajar, melaksanakan, dan menilai pengalaman belajar sendiri; (b) inisiatif belajar dari siswa sendiri


Cooperative Learning

Model pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengonstruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri. Menurut teori dan pengalaman agar kelompok kohesif (kompak-partisipatif), setiap anggota kelompok terdiri atas 4-5 siswa, siswa heterogen (kemampuan, gender, karakter), ada kontrol dan fasilitasi, dan meminta tanggung jawab hasil kelompok berupa laporan atau presentasi.

Dengan metode ini, guru harus: (a) merancang dan memonitor proses belajar siswa; (b) menyiapkan kasus atau masalah untuk diselesaikan siswa; (b) menyiapkan kasus atau masalah untuk diselesaikan siswa secara berkelompok. Adapun siswa: (a) membahas dan menyimpulkan masalah atau tugas yang diberikan secara berkelompok; (b) melakukan koordinasi dalam kelompok.


Contextual Learning

Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang diawali dengan sajian atau tanya jawab lisan (ramah, terbuka, negosiasi) yang berkaitan dengan dunia nyata kehidupan siswa (daily life modeling) sehingga akan terasa manfaat dari materi yang akan disajikan, motivasi belajar muncul, dunia pikiran siswa menjadi konkret, dan suasana menjadi kondusif, nyaman, dan menyenangkan. Prinsip pembelajaran kontekstual adalah aktivitas siswa, siswa melakukan dan mengalami, tidak hanya menonton dan mencatat, dan pengembangan kemampuan sosialisasi.

Problem Based Learning
Indikator model pembelajaran ini adalah metakognitif, elaborasi (analisis), interpretasi, induksi, identifikasi, investigasi, ekslporasi, konjektur, sintesis, generalisasi, dan inkuiri.

Dengan metode ini, guru harus: (a) merangsang tugas belajar dengan berbagai alternatif metode penyelesaian masalah; (b) sebagai fasilitator dan motivator. Adapun siswa: (a) belajar dengan menggali atau mencari informasi (inquiry) serta memanfaatkan informasi tersebut untuk memecahkan masalah faktual yang sedang dihadapi; (b) menganalisis strategi pemecahan masalah.


Collaborative Learning

Metode ini memungkinkan siswa untuk mencari dan menemukan jawaban sebanyak mungkin, saling berinteraksi untuk menggali semua kemungkinan yang ada. 

Dengan metode ini, guru harus: (a) merancang tugas yang bersifat open ended; sebagai fasilitator dan motivator. Adapun siswa: (a) membuat rancangan proses dan bentuk penilaian berdasarkan konsensus kelompok sendiri; (b) bekerja sama dengan anggota kelompoknya dalam mengerjakan tugas.

Project Based Learning
Metode pembelajaran ini adalah memberikan tugas - tugas yang harus diselesaikan oleh siswa dengan mencari sumber pustaka sendiri. 

Dengan metode ini, guru harus: (a) merumuskan tugas dan melakukan proses pembimbingan dan asesmen; (b) sebagai fasilitator dan motivatir. Adapun siswa: (a) mengerjakan tugas (berupa proyek) yang telah dirancang secara sistematis; (b) menunjukkan kinerja dan mempertanggungjawabkan hasil kerja di forum/diskusi.

Posting Komentar

0 Komentar